Antrean SPBU di Kota Sorong |
Bikin Merinding, Harga Pertalite di Kota Sorong Tembus Rp50.000 per Liternya
Seruan.id - Akibat langkanya bahan bahar minyak (BBM) jenis pertalite di SPBU di Kota Sorong, Provinsi Papua membuat harga ecerannya di jalan-jalan Kota Sorong menjulang tinggi hingga menembus Rp. 50.000 per liternya.
Dimana pada awalnya diketahui harga eceran di Kota Sorong untuk pertalite hanya Rp. 30.000 dan terus melunjak hingga Rp. 50.000 pada Sabtu, (06/11/2021) sore harinya.
Saat ditanyai, salah satu pengecer BBM di Jalan Malanu Kota Sorong, Hamid Amaro mengatakan jika momen ini memang menjadi salah satu kecempatan mencari untung karena banyak sekali permintaan dan banyaknya antrean yang terjadi di seluruh SPBU Kota Sorong.
Ditambah lagi, banyak masyarakat yang tidak ingin antre karena sangat menghabiskan waktu dan lebih memilih untuk membayar mahal BBM jenis pertalite tersebut dengan cara membeli pada pengecer-pengecer di jalanan.
Amaro mengaku jika dirinya mendapat pertalite dari SPBU karena dirinya sudah mengantre dari lama, dari pagi hingga menjelang siang bersama dengan masyarakat lainnya. Oleh karena itulah para pengecer berpikir untuk menaikkan harga eceran mereka untuk membayar waktu dan tenaga yang mereka habisakn untuk mengantre dengan waktu yang tidak sebentar.
Disisi lain, Edi Mangun selaku Unit Manager Communication, Relations dan CSR Regional Papua Maluku PT Pertamina Sub Holding Commercial Trading mengatakan jika stok BBM di SPBU Kota Sorong sudah kembali normal melayani masyarakat.
Ia menambahkan jika kelangkaan yang terjadi sehari sebelumnya itu dikarenakan terjadinya rotasi kapal tangker pengangkut BBM milik Pertamina untuk wilayah Papua, Papua Barat, Maluku yang diakibatkan oleh cucua buruk.
Cuaca yang buruk mengakibatkan pergerakan kapal dari satu titik ke titik yang lain mengalami gangguan dan mengakibatkan keterlambatan distribusi dan hal tersebutlah yang mengakibatkan kosongnya stok sementara di Kota Sorong.
"Kami meminta maaf atas terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak di wilayah Sorong," pinta Edi.
Edi juga sudah menyerahkan proses penyalahgunaan ini kepada pihak kepolisian dan penegak hukum lainnnya untuk diproses secara undang-undang yang berlaku.