Ilmuwan Ini Pecahkan Misteri Segitiga Bermuda yang Kerap Hilangkan Pesawat dan Kapal yang Melintas
Seruan.id - Setelah melakukan penelitian mendalam, akhirnya seorang Ilmuwan Kelautan asal Inggris berhasil menyeimpulkan penyebab seringnya menghilang pesawat maupun kapal yang melintas diantara Segitiga Bermuda.
Kawasan mistery yang berbentuk segitiga yang membentang diantara Florida, Puerto Rico, dan Pulau Bermuda ini memang sudah menjadi mistery selama kurang lebih satu abad karena sering kali terjadi hilangnya pesawat dan kapal tanpa jejak saat melintasi daerah tersebut.
Dicatat, ada sebanyak 50 pesawat, 20 kapal, dan lebih dari 1000 orang telah hilang di Segitiga Bermuda dalam 500 tahun terakhir.
Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti asal Universitas Southampton, dikatakan bahwa kapal-kapal tersebut dihisap oleh gelombang dahsyat setinggi 30 meter ke dalam lautan dan tidak meninggalkan jejak sama sekali.
Mereka mengungkap hasil penelitian tersebut dalam sebuah tayangan dokumenter di Channel 5 tentang mistery Segitiga Bermuda.
"Ada badai menuju Utara dan Selatan, yang kemudian bertemu. Kami mengukur ketinggian gelombang ombak bisa mencapai 30 meter. Makin besar kapal maka kerusakan akan semakin parah," terang Dr Simon Boxall, Ahli Kelautan yang memimpin penelitian tersebut.
Memang sudah banyak sekali teori yang muncul yang membahas mengenai Misteri Segitiga Bermuda yang kerap menghilangkan pesawat dan kapal. Kali ini para ilmuwan sepakat dan menyimpulkan bahwa gelombang tinggi dan dahsyat tersebutlah yang menjadi penyebabnya.
Dimana ombak besar tersebut terjadi ketika beberapa rangkaian gelombang ombak besar meghantam lautan terbuka. Ombak normal dengan tinggi sekitar 12 meter bisa mempunyai kekuatan dan tenaga sebesar 8,5 psi.
Memang kapal-kapal modern kini sudah dirancang agar mampu bertahan untuk tekanan sebesar 21 psi. Namun perlu diketahui juga jika gelombang ombak dahsyat itu bisa menghancurkan kapal dengan kekuatan paling kokok sekalipun dengan kekuatan 140 psi.
Untuk menyempurnakan dokumenter dan mengetahui bagaimana dampak badai dahsyat tersebut terhadap kapal besar, Dr Boxall dan rekan-rekannya pun membuat sebuah simulator ombak dan Kapal USS Cyclops. Kapal Cyclops hilang di Segitiga Bermuda pada tahun 1918 dengan 309 penumpang.
"Bisa dibayangkan ombak dahsyat dengan ketinggian yang tidak terlihat dan tidak ada apa-apa di bawah kapal. Jika itu terjadi maka kapal bisa tenggelam dalam waktu 2 hingga 3 menit saja," pungkas Dr Boxall.