Seruan.id - Foto ini menunjukkan ratusan warga Afghanistan berdesakan dalam pesawat Angkatan Udara AS. Mereka melarikan diri dari Kabul menyusul jatuhnya ibu kota ke tangan Taliban.
Warga Afghanistan yang diyakini berjumlah 640 orang, telah diizinkan untuk dievakuasi dan berkerumun dalam jet kargo C-17 Globemaster II pada hari Minggu lalu.
Pesawat kargo itu membawa jauh lebih banyak penumpang dari batas aman, namun akhirnya tiba dengan selamat di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, menurut pejabat pertahanan AS.
Beberapa penerbangan serupa dari Afghanistan dilaporkan turut membawa penumpang lebih banyak setelah Taliban kembali menguasai negara tersebut.
Bandara Kabul mengalami kekacauan yang mematikan pada Senin (16/8), ketika ribuan orang mati-matian memaksa masuk ke penerbangan keluar dari Afghanistan. Mereka khawatir terancam bila Taliban kembali berkuasa.
Cuplikan rekaman diambil di Bandara Internasional Hamid Karzai menunjukkan pemandangan mengejutkan kerumunan orang mengalir melintasi landas pacu. Bahkan ada satu momen kerumunan itu berlari lalu memanjat ke atas pesawat angkut Angkatan Udara AS yang bergerak untuk lepas landas.
Rekaman mengerikan di media sosial itu sekaligus menunjukkan beberapa orang tewas terjatuh dari bagian roda ketika pesawatnya terbang.
Ada banyak laporan kematian lainnya di tengah kekacauan selepas Taliban menguasai Kabul. Tentara AS menembak mati dua pria bersenjata yang mendekati mereka di bandara dalam rangka mengamankan operasi evakuasi besar-besaran akhir pekan lalu, menurut beberapa laporan yang mengutip seorang pejabat AS.
Sementara itu, dalam pidatonya pada Senin sore, Biden menyalahkan pendahulunya, Presiden Donald Trump, atas kesepakatan damai dengan Taliban sebelum dia menjabat. Biden pun turut menyalahkan kepemimpinan dan militer Afghanistan karna menolak berperang untuk membela negara mereka sendiri dari ancaman pemberontak Taliban.
“Saya sangat sedih dengan fakta yang kita hadapi sekarang, tetapi saya tidak menyesali keputusan saya mengakhiri perang Amerika di Afghanistan,” kata Biden.