Seruan.id - Musisi Anji ditangkap karena narkoba. Dalam penangkapan tersebut, polisi mendapatkan barang bukti berupa ganja.
Selain cuitannya soal narkoba, pada 23 Januari 2017, Anji pernah membahas soal ganja dan beberapa hal soal Aceh dalam channel YouTube-nya. Pada momen tersebut, Anji ngobrol bareng dua pemuda asal Aceh.
Dalam video tersebut, Anji mempertanyakan soal Aceh. Video tersebut pun diberi judul 'GANJA, KOPI & KEBIASAAN DI ACEH'.
Di awal video tersebut, Anji bertanya hal-hal yang menarik soal Aceh. Dua pemuda tersebut menjawab, hal-hal menarik soal Aceh adalah kopi, budaya, dan tempat-tempat indah yang tersembunyi.
Menurut pemuda tersebut, ngopi di Aceh bukan sekadar minum kopi tapi bisa membantu bersosialisasi tidak terbatas kalangan. Kemudian, Anji bertanya soal ganja.
"Itu budayanya tentang kopi yang menarik. Ada satu hal biasanya di anak-anak muda itu saat mereka membicarakan Aceh, anak-anak muda loh ya, (soal) ganja," tanya Anji.
"Ganja itu sesuatu yang dilarang di Indonesia, tapi itu begitu erat sama Aceh. So, sebenarnya penggunaan ganja itu gimana di sini dan aturannya gimana?" lanjut sang musisi bertanya.
Yudiranda, salah satu pemuda yang diajak berbincang oleh Anji memberikan penjelasan soal pertanyaan itu.
"Ganja sama Aceh itu emang kayak tubuh sama nyawa yang nggak dipisahin. Kenapa salah satu tempat di Indonesia ditemukan ladang ganja terbesar itu di Aceh. Cuma dulu, orang-orang dulu, orang tua saya, kakek nenek saya menggunakan ganja itu bijinya ya bijinya, (daunnya) no, itu kita pakain untuk penyedap rasa di kuah kari dan sesekali ada di rendang," jawab Yudiranda.
"At the end karena kita punya tembakau khas Aceh lalu dicampur jadilah yang seperti hari ini. Jadi sudah melenceng dari penggunaan aslinya. Sekarang masih boleh nggak sih biji ganja itu dipakai buat bumbu?" tanya Anji.
Sesuai peraturan hukum yang berlaku, dua pemuda itu menegaskan penggunaan biji ganja itu tidak diperbolehkan.
"Kalau boleh sih nggak, kalau kita melihat dari sisi hukumnya memang dilarang. Kita di Indonesia, negara hukum dan tidak melegalkan ganja. Ketika ganja ini hilang, ada something yang lost dari makanan lokal Aceh," ungkapnya.