Gambar dari Media Indonesia
Seruan.Id- Industri film alami pukulan keras di tengah pandemi Covid-19. Keadaan bioskop dibuka dengan kapasitas 50% sepi dikunjungi penonton, bahkan masih banyak bioskop yang sampai kini masih ditutup. Belum lagi pembajakan film yang semakin marak di masa pandemi ini.
Bener banget bang Jef pembajakan film di masa pandemic makin merajalela. Ada film yang baru tayang di salah satu flatroom udah dibajak dan tersedia dimana-mana. Kesel, sedih, kayak yang ga menghargai kerja keras orang di belakang film dan para pemain. #FilmIndonesiaFilmKita. Akun ini menyampaikan tentang maraknya pembajakan film di masa sekarang. Film yang baru tayang banyak dibajak dan dibagikan secara bebas.
Melihat kondisi perfilman yang mengalami banyak problema, para seniman dan pelaku industri film mengunggah surat terbuka yang ditujukan kepada presiden Jokowi. Surat tersebut merupakan tembusan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menko Maritim dan Investasi), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika - Jajaran Kabinet Indonesia Maju, dan Satuan Tugas Covid-19.
Adapun surat yang disampaikan isinya,
Jakarta, 5 Maret 2021.
Yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo.
Kami semua mendoakan Bapak dalam keadaan sehat walafiat dan diberi kekuatan membimbing Indonesia untuk bisa terus bertahan dan berjuang melawan pandemi Covid-19.
Bapak Presiden yang baik,
Industri film adalah bagian penting dari Indonesia; bagi pekerjanya, bagi penontonnya, bagi keseluruhan industri kreatif. Seperti juga berbagai sektor industri lain, industri film kini mengalami pukulan keras di tengah pandemi Covid-19. Puluhan ribu pekerjanya kesulitan bertahan hidup akibat proses pra hingga pasca produksi film yang terhambat. Industri film juga sudah kehilangan potensi pemasukan terbesarnya, karena bioskop sedang kesulitan bertahan. Bioskop, yang walau telah dibuka dengan kapasitas hanya 50%, ternyata masih ditakuti masyarakat untuk dikunjungi. Akibatnya karyawan bioskop yang besar jumlahnya dan tersebar di seluruh Indonesia makin terancam kehilangan pekerjaan. Sementara pembajakan film yang di masa pandemi ini kian merajalela, terus mengancam masa depan industri film Indonesia.
Bapak Presiden yang tercinta,
Seperti yang Bapak ketahui, masih banyak yang tidak memahami pentingnya eksistensi film Indonesia untuk bangsa ini. Keberhasilan industri film di sebuah negara adalah investasi besar. Film tidak hanya menyumbangkan kontribusi pada perekonomian, tapi juga memberikan kekuatan nilai terhadap identitas dan strategi budaya. Film adalah media yang populer. Film bisa efektif membangun ke-Indonesia-an kita di dalam negeri dan memperkenalkan nama Indonesia ke panggung dunia. Semakin Indonesia dikenal di dunia, maka akan semakin memperlancar jalan berbagai sektor industri untuk ikut melaju.
Sejak Bapak membuka Daftar Negatif Investasi di bidang perfilman di tahun 2016, perfilman Indonesia memasuki era baru dengan jumlah penonton yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan sebesar 20% per tahun selama 4 tahun terakhir sebelum pandemi. Pertumbuhan ini kemudian menjadikan Indonesia sebagai pasar film nomor sepuluh terbesar di dunia dengan nilai pasar sebesar 500 juta dollar AS di akhir tahun 2019.
Bapak Jokowi yang kami hormati,
Kami semua siap untuk mempertahankan apa yang telah kami capai, tetapi kami tidak bisa melakukannya sendiri. Kami butuh bantuan dan dukungan negara agar apa yang sudah terbangun tidak musnah sia-sia. Para pembuat film harus terus berkarya dan membuat film-film yang dicintai penontonnya sendiri dan dihargai di mata dunia. Bioskop harus bisa bertahan karena di sanalah film-film kami dipertemukan dengan penontonnya. Pembajakan film harus segera diberantas tuntas karena itu adalah potensi ekonomi digital untuk dieksplorasi pelaku industrinya dan ada hak pemasukan negara di dalamnya untuk membangun Indonesia.
Film adalah bakti kami untuk negeri. Kami ingin bertahan hingga pandemi ini berakhir agar kami tidak tertinggal jauh dan bisa langsung meneruskan laju perekonomian perfilman demi Indonesia. Kami sangat sangat berharap koordinasi pemerintah Indonesia melalui kementerian yang terkait di Kabinet Indonesia Maju dan Satuan Tugas Covid-19 untuk bisa memberikan bantuan kepada perfilman Indonesia melalui berbagai paket stimulus, subsidi, serta perlindungan hukum dan kesehatan. Dukungan dari pemerintah akan membuat kami bisa terus bekerja membuat film, menayangkannya, dan memberikan rasa aman ke penonton untuk kembali ke bioskop.
Bapak Jokowi yang kami rindukan kehadirannya di bioskop,
Sekali lagi kami berdoa untuk kesehatan Bapak dan semoga cobaan ini cepat berlalu. Dengan bantuan pemerintah Indonesia, kami, seluruh insan perfilman Indonesia siap mempertahankan dan menyelamatkan perfilman Indonesia. Kami siap menyelamatkan investasi besar identitas budaya Indonesia.
Hormat kami,
Insan Film Indonesia.
Surat ini dibagikan para seniman dan pelaku industri film agar pemerintah berkoordinasi memberikan bantuan kepada perfilman Indonesia melalui berbagai paket stimulus, subsidi, serta perlindungan hukum dan kesehatan. Industri film juga meminta dukungan pemerintah untuk setiap karya-karya mereka yang menginspirasi dan mengedukasi.
Surat untuk Presiden dibagikan dengan caption :
SURAT UNTUK PRESIDEN
Film Indonesia milik kita semua, menjadi sahabat di banyak waktu, merekam banyak peristiwa bangsa. Kami ingin kembali bisa berkarya dan menginspirasi. Kami memohon dukungan Bapak Presiden @jokowi. Dan seluruh rakyat Indonesia.
#FilmIndonesia Film Kita
Caption ini rame dibagikan di media twitter. Caption ini menyampaikan betapa pentingnya perfilman. Film Indonesia merupakan karya dokumentasi yang merekam perkembangan kebudayaan dari masa ke masa. Industri film harus tetap berkarya dan menginspirasi.