Kebijakan impor beras memang sudah sangat banyak mendapat kritikan. Apalagi kebijakan ini muncul setelah Presiden Jokowi umumkan agar masyarakat mencintai produk Indonesia dan membenci produk asing.
Partai Solidaritas Indonesia atau PSI angkat bicara mengenai kebijakan Mendag ini. Koordinator Juru Bicara DPP PSI Kokok Dirgantoro menyampaikan berdasarkan wawancaranya pada Kompas.tv mengenai kebijakan Mendag impor beras,
"Dasarnya apa?
Kenapa harus dilakukan padahal data panen raya Maret dan April diketahui?".
Ia juga menginformasikan kebijakan Mendag terkait impor beras mempengaruhi harga gabah saat ini. Ia mengatakan harga gabah sangat elastis terhadap impor. Kebijakan impor beras mempengaruhi harga gabah bahkan harga gabar mengalami penurunan setelah kebijakaan tersebut keluar tuturnya.
Kebijakan Mendag dianggap merugikan petani jika tidak memperhitungkan data panen raya pada Maret dan April.
Banyaknya kritikan yang ditujukan kepadanya Mendag Muhammad Lutfi angkat suara "Jadi Anda bisa tahu bagaimana rasanya hati saya. Kalau pengadaan Bulog di dalam masa panen ini berjalan dengan baik, saya tidak masalah kita tidak impor selama stok Bulog mencapai satu juta," dikutip dari KOMPAS.com.
Mendag masih mempertimbangkan kebijakannya mengenai impor beras. Jika kondisi panen baik kebijakannya terkait impor beras akan dicetuskan. Hal ini bergantung pada pemenuhan stok Bulog sebagai persediaan tak terduga. Salah satunya bencana alam.