Pada Sabtu (20/03/2021) Telah terjadi Gempa bumi berkekuatan 7,2 Magnitudo yang mengguncang lepas pantai Prefektur Miyagi dengan kedalaman 60 kilometer. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Badan Meteorological Jepang (Japan Meteorologi Agency-JMA) menyebutkan bahwa gempa berskala 5 yang terjadi tersebut berpotensi tsunami.
Gempa yang terjadi tersebut merupakan susulan dari guncangan dahsyat 9 Skala Richter (SR) yang terjadi pada 2011. Hal ini disebutkan karena, Meski sudah lewat 1 dekade berlalu, gempa Tohoku masih menyisakan energi untuk dilepaskan. Dari Otoritas seismologi Jepang sudah mencabut peringatan tsunami gempa terbaru yang guncangannya dirasakan hingga Tokyo, berjarak 400 kilometer dari titik pusat gempa itu.
Gempa yang terjadi pada pukul 18.26 waktu setempat itu juga memicu tsunami setinggi 1 meter di pantai Prefektur Miyagi, daerah yang sama saat guncangan 9 SR atau dikenal dengan gempa Tohoku.
Heri
Akhmadi selaku Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang menyebutkan
juga bahwa, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo telah melakukan
pemantauan terhadap kondisi warga negara Indonesia yang berada di Prefektur Miyagi.
Beserta beberapa wilayah lainnya yang juga merasakan gempa.
"KBRI telah berkoordinasi dengan sejumlah perwakilan WNI di wilayah
tersebut untuk memonitor kondisi WNI. Sampai saat ini KBRI masih mengumpulkan
informasi baik melalui liputan awal media Jepang maupun informasi dari
masyarakat," ungkap Heri Akmadi.
Selanjutnya
Heri Akhmadi juga mengimbau kepada WNI yang bermukim di Jepang khususnya di
Prefektur Miyagi agar segera melapor kepada KBRI Tokyo. Laporan tersebut bisa
dilakukan melalui layanan telepon hotline, jika berada dalam keadaan darurat
terkait gempa.
"Kepada WNI yang berada dalam kondisi darurat agar melapor ke hotline KBRI
Tokyo. Tetap tenang dan ikuti petunjuk dari pemerintah daerah setempat,"
lanjut Heri Akhmadi pada rilisnya.
Kantor
KBRI Tokyo hingga saat ini belum mendapat informasi terkait adanya korban jiwa
dari WNI, ataupun kerugian materiil terkait gempa. Hingga saat ini jumlah total
WNI yang bermukim di Prefektur Miyagi dilaporkan ada sekitar 984 orang.