Oleh : Melsa Novelina |
Seruan.id - Pada wajah perempuan itu sebenarnya ada banyak kepalsuan. Alis palsu, bulu mata palsu, bola mata palsu, sampai kulit juga palsu. Dan ketika dicampakkan oleh laki-laki, mereka akan berkata "Cintamu Palsu!!"
Foto ini sengaja saya save dari salah satu iklan produk kosmetik yang menjanjikan kulit putih siap saji kayak Indomie, bisa bikin shining, whitening and glowing hanya dalam hitungan hari. Saking kinclong dan licinnya semut aja kepeleset gitu kan. Katanya glowing itu cantik.
Perempuan memang identik dengan kecantikan. Dan setiap perempuan butuh cantik. Bagaimanapun kecantikan memang hanya untuk perempuan karena yang ganteng itu laki-laki. Memang benar cantik itu relatif ( jelek itu mutlak! Hehe ). Sekarang, apa sih sebenarnya definisi cantik?
Waktu saya belajar bab kecantikan, ternyata definisi cantik itu berbeda-beda sesuai waktu, tempat dan zamannya. Kita semua pasti tau tentang kecantikan legendaris Cleopatra yang mampu membuat Julius Caesar terpikat padanya. Belakangan para ahli melakukan rekonstruksi pada mumi nya untuk mendapatkan sketsa wajah nya Di Rontgen, di USG segala macam untuk mengetahui seperti apa sih kecantikan Cleopatra itu? Dengan kecanggihan teknologi didapatkan lah hasil bahwa Cleopatra itu pipinya tembem, hidungnya pesek dan disinyalir ada bulu-bulu halus disekitar wajahnya. Dan memang seperti itulah standar kecantikan di zaman itu.
Baca Juga : " Menormalkan Kembali " Kaum LaGiBeTe, Mungkinkah?
Kita liat di Papua , perempuan itu dikatakan cantik apabila lehernya panjang. Jadi perempuan di Papua itu dipasangin kalung yang bertingkat-tingkat supaya leher nya panjang. Makin kalah jerapah makin dikatakan cantik. Beda di Mentawai, cantik itu kalau memiliki gigi yang runcing ( seperti drakula apa ya? ) Sehingga perempuan-perempuan di Mentawai saat itu berusaha meruncing kan gigi mereka dengan proses yang sakitnya bukan main. Demi gigi runcing. Demi cantik. Lain lagi di Afrika, perempuan itu cantik kalau ia berbadan gemuk. Sehingga perempuan di Afrika, sebelum mereka menikah itu dikarantina dulu, dikasih makan biar gemuk baru kemudian diserahkan pada suaminya.
Memang benar standar kecantikan itu sesuai waktu, tempat dan zamannya. Beda lagi di zaman ini setelah munculnya TV dan sosial media. Telah disepakati secara internasional bahwa ada enam standar wanita itu dikatakan cantik. Pertama, kulit putih glowing. Kedua, tinggi semampai (bukan semeter tak sampai ya ). Ketiga, alis melengkung. Keempat, rambut panjang lebat terurai. Kelima, kurus atau langsung eh langsing. Keenam, tungkainya panjang.
Inilah mutafaqqun a'laih yang dibuat oleh para pemuja kecantikan dan pengikut syahwat dunia. Melihat wanita dari segi fisik dan penampilan adalah nomor satu. Kecantikan bak berhala yang disembah. Para wanita pun rela merogoh kocek yang fantastis dan mengisolasi diri berjam-jam hanya untuk tampil menawan.
Wanita lainnya bahkan melakukan ritual apapun demi terlihat cantik dan menarik. Mulai dari berlapar-lapar dengan diet super ketat, menjauhi makanan yang halal lagi baik untuk mendapatkan tubuh proporsional. Sedot sana sini, dempul sana sini, suntik ini itu. Operasi tanam benang, operasi tanam alis, operasi tanam apa saja yang bisa ditanam. Agar bisa terlihat seperti bintang iklan yang mempromosikan sebuah produk kecantikan.
Padahal bukan rahasia lagi kalau foto dan bintang iklan yang ditampilkan itu telah mengalami "retouched" berkali-kali dengan teknologi yang canggih agar terlihat sempurna.. Kalau diliat aslinya, dideketin, trus di zumzum jerawatan juga itu mah. Hehe. Jadi jangan terinspirasi dengan yang glowing kalau bedaknya tebal 5 cm.
Mengkhawatirkan sekali begitu banyak kosmetik2 berbahaya yang beredar di pasaran. Yang katanya bisa ngilangin jerawat cuma beberapa kali oles. Bisa memutihkan hanya dalam 3 hari. Dan beragam kalimat iklan lainnya yang menarik para kaum hawa. Padahal tidak jelas keamanan dan kehalalannya. Kulit-kulit yang terlihat seperti gelas kaca itu, jika dilihat dengan mikroskop itu mengerikan sekali. Pigmentasi nya sudah hancur. Bahkan tidak sedikit yang pada akhirnya merusak wajah, menyebabkan kanker, keguguran berulang dan kemandulan. Karena begitu jahatnya zat-zat yang dipakai untuk memutihkan kulit secara "paksa".
Baca Juga : GM Irene Dapat 200 Juta, Dewa Kipas 100 Juta, Dedy Corbuzier Menang Banyak
Parahnya lagi, tak hanya mengkonsumsi produk2 berbahaya sebagian wanita bahkan rela merusak agamanya dengan mendatangi dukun dan tukang tenun demi tampil cantik menawan. Melakukan apa yang sudah jelas dilaknat Allah dan Rasulullah. Mengikir gigi, mencabut alis, merubah bentuk wajah dengan oplas, bertato segala macam.Ngebet pengen cantik akhirnya melanggar syariat. Padahal jelas Islam adalah agama yang sempurna. Terkait hal ini pun Islam telah mengaturnya. Lalu apa sih definisi cantik menurut syariat?
Nabi pernah pernah berkata pada sahabatnya, "Mau kah engkau aku beritahu sebaik-baiknya perbendaharaan bagi seorang laki-laki? Dia adalah Mar'atus Shalihah. Wanita Sholehah". Seperti apakah wanita Sholehah itu? Dia yang ketika dipandang menyenangkan dan ketika disuruh mentaati. Menyenangkan wajahnya, tutur katanya, senyumnya dan menyenangkan akhlaknya. Maka inilah cantik yang sesungguhnya.
Wanita adalah sebaik-baik perhiasan bukan? Maka ketika para istri minta dibelikan perhiasan, katakan padanya " Duhai istriku, perhiasan apa lagi yang menarik bagi mu? Sementara engkau adalah lebih baik dari perhiasan2 itu" berarti ngga perlu beli.
(Tips agar dompet suami aman * padahal ngeles lagi ga ada duit *)
Secara psikologis memang wanita ingin terlihat cantik bukan hanya ingin menarik di mata lelaki, melainkan karena ada persaingan yang tidak sehat diantara mereka. Dikomentarin kusam dikit, langsung cari kaca. Dibilangin gemuk, sebulan nggak makan. Liat tetangga kinclong, pengen juga kinclong. Rumput tetangga memang selalu lebih hijau karena rumputnya sintetis.
Mengapa kita menyibukkan diri terhadap hal-hal yang kita tidak akan dihisab atasnya? Kamu tidak akan ditanya mengapa hidungmu mancung ke dalam. Kamu tidak akan dihisab atas rambut yang kering. Kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban kenapa kok sampai hari ini kamu nggak glowing-glowing juga? Kita sibuk dengan komentar2 orang tentang fisik kita. Bahkan ada kasus hingga 100x oplas masiiih juga dikomentari. Itu semua karena kita mencari perhatian dan keridhoan manusia. Untuk apa ridho manusia kita cari?
Rawatlah dirimu sewajarnya. Kamu cantik karena orang seperti kamu hanya ada satu di dunia. Boleh kok pakai skincare. Tapi kalau ditanya skincare apa, jawabannya jangan wudhu ya. Karena wudhu itu bukan skincare tapi syarat sahnya sholat. Mau konsultasi skincare yang aman lagi halal? Japri aku ya... Wkwk