Meski Jakarta sedang dilanda banjir, Tim Pemulasaran Jenazah Polda Metro Jaya tetap menjalankan aksinya. "Karena aksi kemanusiaan tidak pernah melihat situasi, tim tetap melakukan penulisan jenazah Covid-19", kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yumowo saat diwawancarai oleh wartawan (Jakarta, Sabtu 20/02) dilangsir dari radartegal.com.
Video yang seharusnya mendapat apresiasi ini kini mendapat komentar dari netizen. Video yang berdurasi 1:30 menit ini memperlihatkan salah satu tim Pemulasaran Jenazah tengah merampas handphone milik warga yang sedang merekam aksi mereka.
Salah satunya akun Twitter @elisa_jkt berkomentar, "Hp warga malah dirampas dan ditaruh sembarangan entah dimana. Padahal di saat banjir seperti ini. Hp adalah alat penting untuk meminta pertolongan dan sumber informasi berharga.
Sungguh mengayomi sekali ya kalian ini".
Komentar lainnya dari akun Twitter @yudiyyr katanya, "Pasti ada aja tindakan blunder mereka di setiap melakukan kebaikan. Tapi yaudah tetap apresiasi aja".
Merekam korban Covid-19 hingga kini tidak mendapat izin dari pemerintah karena dilindungi oleh UU KIP. Tindakan tersebut dianggap sebagai bentuk deskriminasi.