Nasib Guru Honorer yang Dipecat Lantaran Foto dan Bagikan Slip Gaji 700 Ribunya
Sulawesi Selatan, Seruan.id - Hervina, salah seorang guru honorer asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang dipecat secara langsung oleh kepala sekolah lantaran memfoto dan membagikan slip gajinya yang sangat kecil ke media sosial.
Setelah postingan Ervina viral di media sosial, diketahui kepala sekolah tempat ia mengajar atau bekerja sebagai guru honorer pun langsung bertindak cepat memecat Ervina lantaran tidak terima dengan sikap Ervina yang ia kira pamer.
Melihat hal tersebut, Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin pun merasa bahwa sikap kepala sekolah tersebut sangat arrogan dan terburu-buru. Ia menilai kepala sekolah tersebut tidak menunjukka sikap profesionalnya kepada masyarakat, khusunya Ervina selaku bawahannya.
“Tentunya saya menyesalkan sikap kepala sekolah tersebut. Seharusnya sekolah dapat memanggil guru honorer Hervina untuk dapat meminta klarifikasi dan mengedepankan upaya teguran terlebih dahulu,” terang Azis saat ditanyai awak media setempat.
Azis juga sangat menyayangkan tindakan kepala sekolah yang langsung tindakan sewenang-wenangnya tanpa mengikuti proses profesionalmsebagaimana seharusnya dilakukan.
“Bukan langsung mengambil tindakan pemecatan sewenang-wenang,” tambahnya.
Mengingat keadaan sekarang yang masih pandemi dan sangat menyulitkan keadaan perekonomian semua orang, Azis pun meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar dapat memberikan solusi yang lebih baik atas kejadian yang menimpa Hervina.
“Semoga Kemendikbud dan pemerintah daerah setempat dapat segera menyelesaikan permasalahan ini dan memberikan kejelasan nasib guru honorer,” pinta Azis.
Setelah itu, Azis juga sangat berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi dikemudian hari baik itu di Sulawesi Selatan tempat Hervina mengajar maupun di seluruh wilayah yang ada di Indonesia.
Ia juga berharap agar pemerintah lebih memerhatikan kesejahteraan guru honorer di seluruh Indonesia karena mereka telah memberikan jasa yang sangat besar untuk mencerdaskan anak bangsa layak ha guru yang berstatus PNS.
“Minimnya gaji guru honorer menjadi perhatian kita semua. Untuk kebutuhan hidup keseharian mereka sja pasti tidak cukup, bagaiman biaya pendidikan anak mereka hingga jenjang perguruan tinggi,” sesal Azis.
“Jangan sampai guru honorer mengajar anak orang lain, namun anak mereka tidak dapat bersekolah karena tidak memiliki biaya,” tambahnya.