Kabar Gembira, Jumlah Kesembuhan Pasien Covid-19 Meningkat?
Hingga saat ini pandemi Covid-19 belum juga berakhir baik Indonesia ataupun negara-negara lain. Setiap Negara sedang berupaya penuh melakukan penyembuhan masyarakatnya yang terinfeksi virus ini. Tak terkecuali Indonesia, yang saat ini sedang gencarnya melakukan vaksinasi demi menekan laju virus ini.
Kabar gembiranya, Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan perkembangan di Indonesia dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan penurunan kasus positif demikian juga penurunan tingkat ketersedian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah berdampak baik akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tingkat kabupaten/kota Pulau Jawa - Bali dalam empat minggu terakhir, serta dilanjutkan PPKM tingkat desa dan kelurahan (mikro).
Sesuai dengan data Satgas Penanganan Covid-19 sampai dengan hari Selasa, 16 Februari menunjukkan, ada penambahan 10.029 pasien terindikasi Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan tersebut menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai jumlah 1.233.959 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Pemerintah juga menyatakan terdapat penambahan 7.609 pasien yang telah sembuh dan dianggap tidak lagi memiliki terinfeksi virus ini. Pasien sembuh itu dinyatakan sembuh setelah melalui tes PCR dalam pemeriksaan laboratorium. Hingga data ini diturunkan jumlah pasien Covid-19 yang sudah sembuh hingga sekarang sebanyak 1.039.674 orang. Data lainnya dalam 24 jam terakhir ada 229 orang yang meninggal dunia sesudah terindikasi positif virus corona, jumlah kematian pasien Covid-19 di Indonesia tercatat sebesar 33.596 orang.
Merujuk pada pembaruan data tersebut banyaknya pasien Covid-19 yang aktif di Indonesia kini ada 160.689 orang. Kasus aktif adalah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Berdasarkan penyampaian tim Satgas Covid-19 kasus aktif nyaris mencapai puncak pada 24 Januari 2021 atau awal PPKM, sebesar 16,44%, meningkat 0,61% dari hari pertama PPKM. Namun, angka ini terus menurun hingga mencapai 14,69% atau turun sebesar 1,75% dari angka puncak. Dampak baik diterapkannya PPKM Mikro, angkanya kembali menurun menjadi 13,06% atau turun sebesar 3,38%.
Perkembangan ini berlangsung dalam kurun waktu sembilan hari. "Ini adalah kabar yang cukup baik, mengingat kasus aktif tingkat nasional terus menunjukkan penurunan selama 1 bulan terakhir," tutur Wiku. Kasus aktif yang menurun dapat menunjukkan penularan yang sudah mulai berkurang di tengah masyarakat selama penerapan PPKM dan PPKM Mikro. Wiku juga mengatakan "Dan dibuktikan dengan tidak banyaknya kasus dengan gejala tingkat sedang dan berat, sehingga keterisian tempat tidur di rumah sakit cenderung mengalami penurunan".
