Ilmuwan: Matahari akan Alami Pendinginan pada Tahun 2050, Bumi akan Tamat?
Pengetahuan, Seruan.id - Para ilmuwan asal San Diego memperkirakan jika bumi akan mengalami pendinginan hebat pada tahun 2050 mendatang. Mereka menyebut fenomenal langkah tersebut dengan "grand minimum".
Mereka meyakini bahwa hal seperti itu bisa saja terjadi jika fusi nuklir pada kekuatan inti matahari mengeluarkan lebih banyak gelombang magnet ke atmosfernya. Hal demikian jugalah yang membuat radiasi ultraviolet lebih banyak terpancarkan sehingga akan menghasilkan suar dan bintik matahari.
Selain itu, dalam solar minimum aktifitas matahari yang biasanya meledak-ledak tidak akan terjadi jadi dan permukaan matahari akan terlihat lebih tenang dari biasanya.
Untuk memastikannya, para ilmuwan telah menjelajahi langit dan mengumpulkan sejumlah data-data yang dapat membuktikan bahwa peristiwa pendinginan (grand minimun) akan terjadi seperti yang telah disampaikan sebelumnya.
Sementara itu, dari studi yang mereka lakukan ternyata kejadian hampir serupa telah pernah terjadi sebelumnya pada abad ke -17 dimana terjadi pendinginan matahari.
Yakni pada tahun 1645 hingga 1715 telah terjadi cuaca dingin yang disebut dengan istilah "Maunder Minimum,"
Pada saat itu, salah satu sungai di Inggris, yang dikenal dengan nama Sungai Thames saat ini mengalami pembekuan akibat dari pendinginan yang tejadi.
Ya walaupun pada saat itu pendinginan yang terjadi tidak terdampak pada seluruh bumi.
Kembali pada pendinginan yang akan terjadi pada tahun 2050 mendatang, dimana seorang fisikawan asal University of California San Diego, Dan Lubin telah menghitung dan memperkirakan kapan peristiwa grand minimum akan terjadi.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini matahari telah mengalami pendinginan sebanyak tujuh persen lenih dingin dibanding peristiwa minimum biasanya. Ia bersama timnya sangat yakin jika grand minimumakan terjadi dalam beberapa tahun ke depan, tapatnyya pada tahun 2050.
Apa Kabarnya Bumi pada 2050?
Para ilmuwan meyakini bahwa pendinginan matahari akan memberikan efek yang nyata bagi bumi dan planet-planet lainnya. Dimana bumi akan mengalami penipisan lapisan ozon statostfer untuk pertama kalinya jika grand minimum terjadi.
Akibatnya pola angin dan cuaca di bumi akan mengalami perubahan besar.
"Efek pendinginan dari grand minimum hanya sebagian kecil dari efek pemanasan yang disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi karbon dioksida di atmosfer," tutur tim peneliti.
"Setelah ratusan ribu tahun tingkat karbon dioksida tidak pernah melebihi 300 bagian per juta di udara, konsentrasi gas rumah kaca saat ini menjadi 400 bagian per juta, terus meningkat sejak revolusi industri," tambahnya.
