Otomotif, Seruan.id – Seiring berkembangnya zaman, desain
kendaraan juga turut berkembang dan bertranformasi mengikuti perkembangan
zaman. Bukan hanya kendaraan pribadi, namun juga kendaraan niaga seperti truk.
Apabila kita sadari dan perhatikan, hampir semua desain truk
sekarang dimodifikasi atau diciptakan tidak lagi memiliki moncong layaknya truk
pada beberapa dekade yang lalu.
Seperti contohnya, pada era 80-an sebagian besar truk
menggendong mesinnya di depan kabin sehingga terlihat memiliki bonnet atau yang
lebih dikenal dengan istilah truk bagong atau truk buaya.
Sebagai bahan perbandingan, kita bisa melihat atau
menulusuri gambar Isuzu T-Series di internet, dimana truk tersebut memiliki
bentuk layaknya truk khas tahun 60 hingga 70-an.
Namun saat ini sangat susah untuk menemukan kendaraan dengan
type seperti itu sebab jumlahnya yang sudah sangat sedikit alias langka. Jika
adapun, kebanyakan digunakan sebagai armada pemadam kebakaran dan pengangkut
batu yang bisa kita temui di daerah Gunung Karst di Citatag, Bandung.
Lantas mengapa truk sekarang di desain atau diciptakan tanpa
moncong?
Ternyata ada alasan kuat dibalik itu semua, apa saja?
Mari kita simak penjelasan dari Instruktur Training Center
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Thomas Aquino Wijanarka berikut yang
mengatakan bahwa hal tersebut berkaitan dengan regulasi yang berlaku di
Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2012 tentang
Kendaraan.
“Salah satunya karena regulasi panjang maksimal truk, bonnet
itu bisa motong 1 sampai 2 meter. Jadi untuk ruang bak yang lebih besar mending
tanpa moncong,” terang Thomas saat ditanyai mengenai hal tersebut, pada Jumat,
13/11/20.
Selain itu, pada pasal 54 juga disebutkan panjang maksimal
kendaraan bermotor tanpa kereta gandeng atau tempelan adalah 12 meter, seperti
tronton. Kemudian untuk kendaraan yang dilengkapi dengan gandengan panjang
maksimalnya 18 meter, seperti truk trailer.
Nah demi efisiensi dan kapasitas angkut yang lebih banyak
pada belakang bodi truk, truk yang banyak beredar sekarang didesain dengan
moncong pendek untuk ukuran truk yang sama dengan mesin di depan.
Selain itu, truk yang di desain dengan cab over engine atau
mesin di bawah cabin juga akan mempermudah pengemudi bermanuver di jalanan
dengan berbagai jenis medan tempur. Hal tersebut juga akan memperkecil area
titik buta serta parkir di pool akan lebih mudah.
“Panjang totalnya tidak boleh lebih (over dimension), ketika
lebih panjang maka spion tidak bisa melihat sampai ujung belakang,” tuturnya.