10 Mahasiswa Tewas oleh Serangan Pria Bersenjata di
Universitas Kabul
Internasional, Seruan.id – Pameran buku yang digelar di
Univeritas Kabul seketika berubah menjadi hujan darah ketika sekelompok pria
bersenjata memasuki dan melakukan penyerangan terhadap mahasiswa yang saat itu
sedang menikmati pameran buku yang digelar.
Dalam insiden tidak berperikemanusiaan tersebut, total
sebanyak 10 mahasiswa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan dari saksi mata yakni pemerintah
Afganistan yang tidak ingin disebutkan namanya, ia menyatakan bahwa
para penyerang bersenjata sempat terlibat aksi baku tembak dengan
pasukan keamanan selama beberapa jam.
“Musuh Afganistan, musuh pendidikan sudah memasuki
Universitas Kabul,” terang juru bicara
Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Tariq Arian.
Pada saat kejadian, Arian menjelaskan bahwa sebanyak tiga
orang pria bersenjata memasuki areal kampus, dimana salah satu diantaranya
meledakkan diri di lokasi kejadian yang sama.
“Dua lainnya mampu dilumpuhkan oleh pasukan keamanan,”
terang juru bicara tersebut sebagaimana dilansir dari Kantor Berita AFP, pada
Senin, (02/11/2020).
Dalam insiden tersebut, ada sebanyak 25 orang mahasiwa yang
menjadi korban. Dimana 10 diantaranya meninggal dunia dan yang lainnya mengalami
luka-luka parah dan ringan.
Saksi mata lainnya, Fathullah Moradi mejelaskan bahwa saat
para pria bersenjata tersebut memasuki areal kampus mereka langsung melakukan
aksi tembak kepada para mahasiswa.
“Mereka sangat niat,” ujar Moradi.
“Mereka menyerang setiap mahasiswa yang mereka lihat,”
tambah Moradi dimana pada saat itu dia berhasil kabur melalui salah satu pintu
bersama teman-temannya yang lain.
Media setempat memberitakan bahwa sebelumnya sejumlah
pejabat negara rencananya akan menghadiri pameran buku tersebut ketika insiden
penembakan terjadi.
ISNA juga turut memberitakan bahwa Duta Besar Iran, Bahador
Aminian dan Atase Kebudayaan, Mojtaba Noorozi sebelumnya berencana bakal
menghadiri acara yang kabarnya juga diramaikan oleh 40 penerbit asal Iran
tersebut.
Sampai saat ini belum diketahui pasti dari mana asal para
penembak tersebut. Pasalnya Taliban menyatakan bahwa mereka tidak terlibat
dalam insiden tersebut. Begitu juga dengan kelompok ekstremis seperti ISIS yang
sama sekali belum memberikan komentar apapun.