Seruan.id – Viralnya sejumlah video yang menunjukkan kerumunan
ratusan warga Medan, Sumatera Utara sedang party di salah satu kolam renang,
bernama “Hairos” membuat geram ratusan ribuan bahkan semua warganet Indonesia.
Bukannya bersama-sama menghadapi Covid-19, malah sebaliknya warga
Medan yang melakukan party di kolam seakan menutup mata dan batin akan bahaya
virus Corona yang telah menghilangkan ribuan korban dan merusak ekonomi negara tersebut.
Lebih parahnya lagi, ratusan warga yang sedang berparty ria
dengan musik jedag-jedug tersebut sama sekali tidak menjaga jarak dan tidak
terlihat satupun dalam video yang menggunakan masker sebagaimana telah
dianjurkan oleh pemerintah.
Mereka malah terlihat asik saling menyiram air satu sama
lain sambil berjoget ria dengan musik yang terdengar kencang.
Dilaporkan, Satgas Covid-19 Sumut mengatakan bahwa pihaknya
telah mengetahui peristiwa viral tersebut. Satgas menegaskan bahwa mereka tengah
menyusun jadwal dan bakal mengadakan jadwal rapat untuk menindak lanjuti kejadian
tidak terpuji yang terjadi di kolam renang Hairos, Medan tersebut.
“Jam dua ada rapat terkait itu,” ucap Jubir Satgas Covid-19
Sumut, Aris Yudhariansyah.
Disamping itu, Jubir Satgas Covid-19 Deli Serdang, Haris
Binsar Ginting membenarkan kejadian di kolam renang tersebut.
Binsar mengatakan bahwa pihaknya telah menelusuri dan benar menemukan jika kolam renang sangat
ramai lantaran mendapat diskon masuk hingga 50% dari pihak pengelola kolam
renang Hairos.
“Itu mereka dikasih diskon 50%, makanya banyak yang datang,”
terang Binsar.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menemui dan memberi
peringatan keras kepada pengelola kolam renang . Jika kejadian serupa terjadi
lagi,maka pihaknya tidak akan segan-segan untuk menutup kolam renang tersebut
selamanya.
“Kita berikan peringatak keras, kalau masih terjadi kita
tutup,” tegas Binsar.
Sejauh ini, Binsar mengatakan bahwa belom ada keputusan dari
atas untuk menutup kolam renang tersebut. Mereka mendapat tugas untuk terus
memantau kolam renang tersebut.
“Ngak ditutup, tapi kita lakukan monitoring terus disitu
seminggu ini,” tambahnya.
“Sudah dipanggil, tadi jam 10.00 WIB di Kantor Camat,
dipimpin Camat setempat rapatnya tadi,” ujar Haris.
“Kita berikan peringatan keras. Kalau masih terjadi, kita
tutup,” tambahnya.
Tonton videonya di sini