Kriminal, Seruan.id – RG (9), bocah naas asal Kecamatan Birem
Bayeum, Aceh Timur yang ditemukan mengapung di aliran sungai dalam keadaan meninggal
dunia akibat luka bacokan senjata tajam yang memenuhi sekujur tubuh mungilnya.
Diketahui, bocah yang sedang duduk di kelas 2 sekolah dasar
(SD) tersebut tewas dibacok setelah mencoba menolong ibunya DN (28), yang pada
saat itu hendak diperkosa oleh pelaku bernama Samsul Bahri (36).
Telusur demi telusur, kejadian memilukan tersebut terjadi pada
Sabtu, (10/10/2020) lalu.
Berdasarkan keterangan dari warga sekitar, setelah dibunuh
oleh pelaku kemudian jasad RG ditemukan telah mengapung di sungai.
Jasad korban berhasil ditemukan sehari setelah kejadian,
yakni pada Minggu, (11/10/2020).
Hal tersebut dipertegas oleh Kasat Reskrim Polres Langsa,
Iptu Arief S Wibowo yang mengatakan bahwa korban tewas dibunuh sejak Sabtu,
(10/10/2020) menjelang subuh.
“Mayat korban ditemukan mengapung di aliran Sungai Gampong
Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, dalam keadaan masih
memakai pakaian lengkap pada Minggu, (11/10/2020) sore,” terang Kasat Reskrim.
Saat melihat jasad korban yang penuh dengan luka bacokan,
Iptu Arief merasa sangat sedih dan haru atas keberanian bocah tersebut untuk
menolong ibunya yang hendak diperkosa oleh pelaku.
“Sekujur tubuhnya penuh dengan luka bacok,” ujar Iptu Arief
pada Minggu, (11/10/2020).
“Mulai tangan, pundak, leher, rahang, bahu, dada, jari dan
lainnya. Sungguh memilukan.” Tambahnya.
Setelah diselidiki dan diperiksa oleh petugas medis, RG
diduga tewas akibat putusnya nadi besar di sebelah kiri karena bacokan senjata
tajam.
Hasil visum tersebut dilakukan dan dikeluarkan oleh RSUD
Langsa.
Suami Korban/Ayah RG saat Itu Sedang Tidak di Rumah
Saat kejadian berlangsung, diketahui suami korban atau ayah
RG sedang tidak berada di rumah.
Lebih naasnya lagi, tidak ada tetangga yang mendengar atau
memberi bantuan saat kejadian berlangsung. Oleh karena itulah peristiwa
pemerkosaan dan pembunuhan tersebut baru terungkap setelah DN melapor.
Ia mengatakan bahwa tempat kediaman mereka memang berada
lumayan jauh dari rumah penduduk lainnya. Hal tersebutlah yang memungkinkan
kenapa tidak ada yang membantu mereka pada saat pelaku beraksi.
Sementara pelaku merupakan warga setempat juga, diketahui
pelaku atau S masih berstatus lajang tua dan pengangguran. Ia tega membunuh
korban (RG) lalu membawa kabur jasadnya.
“Setelah membacok korban, pelaku langsung lari. Bahkan membawa
anak korban,” ujar Iptu Arief.