Seruan.id – Melalui laman Facebook resminya, Presiden Joko Widodo membeberkan gambaran ABPN untuk kesehatan dan pendidikan sebagai rancangan untuk tahun mendatang (2021) pada Sabtu, (15/08/2020).
Belanja negara dalam RAPBN tahun 2021 direncanakan mencapai Rp. 2.747,5 triliun. Dari angka di atas, maka sebanyak 6,2 persen atau Rp. 169,7 triliun diperuntukkan untuk sisi kesehatan dan 20 persen atau Rp. 549,5 triliun untuk pendidikan.
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa besarnya angka untuk kesehatan dan pendidikan merupakan bagian dari pembelajaran pada tahun 2020.
Untuk kesehatan sendiri, merupakan bagian dari rencana peningkatan dan pemerataan pengadaan supply vaksin yang sedang digiatkan saat ini hingga 2021 mendatang. Selain itu juga untuk peningkatan nutrisi bagi ibu hamil dan bayi sehingga bisa menekan angka stunting di Indonesia.
“Anggaran kesehatan ini terutama untuk peningkatan dan pemerataan dari sisi supply serta dukungan untuk pengadaan vaksin, meningkatkan nutrisi ibu hamil dan menyusui, dan balita, penanganan penyakit menular, serta akselerasi penurunan stunting,” tulis Presiden Joko Widodo.
Namun, selain berfokus pada penanganan vaksin pencegahan Covid-19, Presiden Joko Widodo juga tetap menggiatkan program kesehatan yang sudah ia rancang dan jalankan saat ini. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Beliau sedang merencanakan perbaikan atau efektivitas program jaminan kesehatan nasional yang sebelumnya telah dirancang dan dijalankan.
“Selain itu, juga untuk perbaikan efektivitas dan keberlanjutan program jaminan kesehatan nasional, hingga penguatan pencegahan, deteksi dan respon penyakit, serta sistem ketahanan terintegrasi,” tambahnya.
Pada bidang pendidikan, Presiden Joko Widodo akan berfokus pada bidang peningakatan kualitas SDM, adaptasi teknologi, hingga meningkatkan pengetahun masyarakat Indonesia mengenai ekonomi dan era industri 4.0.
“Adapun anggaran pendidikan difokuskan untuk meningkatkan kualitas SDM, kemampuan adaptasi teknologi, hingga peningkatan produktivitas melalui pengetahuan ekonomi di era industri 4.0,” terang Presiden Joko Widodo.
Untuk daerah tertinggal dan daerah-daerah yang berada di garis depan dan luar Kepulauan Indonesia, Presiden Joko Widodo akan lebih mengutamakan program vokasi dan kartu prakerja, penguatan penyelenggaran PAUD, dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.
“Selain itu, juga akan digunakan antara lain untuk penguatan program vokasi dan kartu prakerja, penguatan penyelenggaraan PAUD, percepatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar, penajaman KIP kuliah dan lain-lain,” terang Presiden Joko Widodo.