Bahkan, Universitas Oxford yang juga sedang mengembangkan vaksin mengatakan akan siap memproduksi sebanyak satu juta dosis pada bulan September 2020.
Namun, baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan pertama vaksin virus corona belum bisa digunakan hingga awal tahun 2021.
Meskipun pengembangan vaksin melawan Covid-19 menunjukkan kemajuan yang baik, tetapi penggunaan vaksin tidak dapat diharapkan hingga awal 2021. Hal itu diungkapkan pakar WHO pada Rabu (22/7/2020), seperti dilansir dari dari Kompas pada Sabtu (25/7/2020).
Kepala Program Kedaruratan WHO, Mike Ryan mengatakan, pihaknya sedang bekerja untuk memastikan distribusi vaksin yang adil.
"Kita harus adil tentang ini, karena ini adalah barang global. Vaksin untuk pandemi ini bukan untuk orang kaya maupun untuk orang miskin. Vaksin untuk semua orang," tegasnya.
Dalam upaya pemutusan rantai penyebaran virus corona, Ryan juga menegaskan dan memperingatkan agar hati-hati dalam membuka kembali sekolah sampai tranmisi komunitas virus corona benar-benar terkendali.
"Kita harus melakukan segala yang mungkin untuk membawa anak-anak kita kembali ke sekolah, dan hal paling efektif yang bisa kita lakukan adalah menghentikan penyakit di komunitas kita," tegasnya.
"Karena jika kamu mengendalikan penyakit di komunitas, kamu bisa membuka sekolah," lanjut Ryan.