Pandemi Covid-19 masih terus memuncak, kini beredar isu
dimana virus baru yang diduga Virus G4 (Flu Babi) tengah merebak di China. Kemunculan
virus baru ini bisa menjadi masalah besar layaknya pandemi Covid-19 yang sedang
mewabah disebagian besar belahan dunia.
Namun di Indonesia sendiri, Kemenkes RI dengan sigap
membantah dan mengatakan bahwa belum ada tanda-tanda virus ini yang terdeteksi
oleh mereka.
“Indonesia belum ditemukan virus G4. Di babi maupun pada
manusia,” ujar Dr Siti Nadia Tarmizi selaku Direktur Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI pada
Konferensi Pers Virtual Kemenkes, pada Kamis, (08/07/2020).
Dokter Nadia juga menuturkan, di Indonesia tercatat ada
total 7 ribu ekor babi yang menjadi hewan ternak di masyarakat dari berbagai
daerah. Untuk populasi dengan ternak babi yang paling besar berada di Nusa
Tenggara Timur (NTT).
Nah hal itulah yang membuat Dokter Nadia dan timnya rutin
melakukan pemantauan secara rutin terhadap ternak-ternak tersebut agar tidak
menjadi ancaman bagi hewan ternak itu sendiri dan manusia yang berpotensi
ditulari oleh virus G4.
“Jadi kami belum bisa menyatakan atau menegaskan potensi
virus ini akan seberapa cepat merabaknya di Indonesia. Kita masih memantau,”
terangnya.
Namun walaupun belum merabak dan menyerang Indonesia,
Kemenkes tetap berjaga-jaga agar tidak kecolongan seperti kasus Covid-19. Mereka
sudah mempersiapkan protokol pencegahannya yang tidak jauh berbeda dari
protokol Covid-19.
“Flu babi sama seperti virus influenza, maka akan sama
protokol pencegahannya seperti pada Covid-19 karena menyerang saluran
pernafasan. G4 ini memang kita sebut influenza (seperti flu biasa). Moga-moga
enggak jadi pandemi,” Dokter Nadia berharap penuh.