Pada 1 Oktober 2019 silam, tepatnya pada saat HUT China
ke-70 tahun, China di bawah Pemerintahan Xi Jinping menampilkan pertunjukan
yang sangat luar biasa guna memperingatkan seluruh dunia bahwa mereka
benar-benar negara dengan super power.
Pada pertunjukan yang digelar, China memamerkan kekuatan
militer mereka dengan alat perang yang super canggih, yang bisa digunakan kapan
saja jika ada sebuah negara yang mengatakan perang kepada mereka.
Namun keperkasaan Militer China tersebut sepertinya hanya
mitos belaka, setelah mereka sama sekali tidak berkutik menyaksikan
segerombolan Kapal Perang dan dua Kapal Induk Amerika Serikat (AS) bermanuver
di atas perairan yang merupakan 90% masuk dalam Peta Tiongkok.
Kekuatan Angkatan Bersenjata AS menunjukkan taringnya di
Laut China Selatan.
Dua Kapal Induk AS, USS Nimitz Carrier Strike Group (CSG)
dan USS Ronald Reagen (CSG), beserta sejumlah Kapal Perusak Rudal AS lainnya
tiba dan melakukan latihan high end duel carrier di Perairan China Laut China
Selatan.
Tidak hanya sampai disana, Amerika Serikat mempertontonkan
kekuatan tempur Angkatan Laut mereka di depan mata Pasukan Militer Xi Jinping.
Mereka menerjunkan Nimitz Carrier Strike Group sekaligus, yang terdiri dari Kapal Induk USS
Nimtz (CVN 68), Carrier Air Wing (CWG 17), Kapal Penjelajah Rudal berpemandu
USS Princeton (CG 59), Kapal Perusak Rudal USS Sterett (DDG 104) dan USS Ralph
Johnson (DDG 114) di wilayah sengketa Laut China Selatan.
Adapun tujuan dari dikerahkannya Kekuatan Tempur AS tersebut
adalah untuk melakukan operasi keamanan maritim dan keamanan Teater Laut China
Selatan.
“Grup pemogokan Nimitz dan Reagan Carrier beroperasi di Laut
China Selatan dan telah diijinkan oleh Hukum Internasional. Hal tersebut untuk
memperkuat komitmen kami pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan untuk
sekutu, juga mitra kami di kawasan ini,” terang Komandan Nimitz Carrier Strike
Group, Laksamana Muda Jim Kirk dilansir dari cpf navy, pada Jumat, (17/07/2020)
lalu.
“Keamanan dan stabilitas sangat penting untuk perdamaian dan
kemakmuran bagi semua bangsa. Untuk alasan itulah Angkatan Laut AS hadir dan
siap di Pasific selama lebih dari 75 tahun,” tambahnya.