Banyak yang tidak menyangka sebenarnya, bahwa pada sebuah kampung kecil yang asri dan sederhana yang hanya ada sawah sejauh mata memandang, ternyata tersimpan keajaiban berupa keindahan Alam anugerah Tuhan didalamnya. Dialah Saghasah tangkughan atau Air terjun Batang Kuran, surga tersembunyi dipelosok nagari/desa. Begitu julukan orang-orang terhadapnya. Dan kini lebih banyak lagi yang tidak menyangka bahwa objek wisata alam yang eksotis lagi mempesona ini, yang sebelumnya tersembunyi diam dan terabaikan, kini malah mendadak viral.
Saghasah Tangkughan, begitu masyarakat menamainya, berada di Jorong Subarang Aia, Nagari Salareh Aia, kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat ini mendadak ramai pengunjung. Sekitar satu bulan belakangan ini (Juni 2020), masyarakat luas mulai tahu air terjun dari hasil photo-photo yang di sebar oleh warga setempat. Dari usaha tersebut ternyata mencuri perhatian netizen hingga viral kepada masyarakat luas dan membuat banyak orang penasaran dengan tempat ini.
Dilihat dari pengunjugnya, tidak hanya masyarakat salareh Aia saja yang jadi penikmat air terjun ini, tapi dari mayarakat luar nagari bahkan dari luar kabupaten pun mulai ramai berkunjung menikmati suasana asri dan panorama yang mempesona yang akan memanjakan setiap mata di air terjun ini. Prediksi kedepan bahkan masyarakat luar provinsi Sumbar pun akan mulai banyak berkunjung ke wisata alam yang baru ditemukan ini.
Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 Meter, dan kedalaman lubuk di bawahnya sekitar 2 Meter yang menjadi spot utama yang menjadi sarana liburan yang menarik bagi warga. Selain menikmati sejuk dan asrinya air terjun, juga dimanfaatkan pengunjung untuk mengabadikan keelokan dan keindahan air terjun ini melalui photo-photo maupun video. Ciri khas lainnya yang kemudian tidak kalah menariknya dari air terjun ini yakni adanya lubuk kuali alias kolam air yang ada diatas air terjun ini yang memiliki kedalaman sekitar 3 Meter.
Lubuk kuali terdapat di atas Air terjun. Tempat pemandian yang dikenal dengan lubuk tanpa ada kerikil di dalamnya. Jika kolam berenang dilapisi dengan tembok dan keramik, maka lubuk kuali ini di lapisi oleh batu yang berbentuk mangkuk dibawahnya disertai dengan akar-akar pohon disekitarnya yang menambah semakin mempesonanya spot yang satu ini .
Untuk sampai di air terjun tangkughan, pengunjung menempuh jarak 1 (satu) km dari permukiman warga dengan berjalan kaki. Jalanan menempuh pematang sawah di lanjut di kebun karet. Sepanjang jalan para pengunjung akan disuguhi pengalaman yang menyenangkan dan tidak akan terlupakan. Kondisi desa yang asri, udara yang sejuk, hamparan sawah yang luas, kebun karet yang dapat juga dijadikan spot berphoto hingga pengalaman pertualangan lainnya didalam hutan yang intinya begitu sangat alami dan benar-benar wisata alam yang menyenangkan. Cocok sekali untuk refresing dan tempat menenangkan pikiran dari letihnya rutinitas kehidupan sehari-hari.
Di lokasi air terjun, pengunjung dapat menikmati pemandangan sambil berphoto-photo, mandi di lubuk kuali dan di lubuk bawah air terjun serta bila ingin mengganjal perut kosong, masyarakat ada yang berjualan gorengan hangat.
Bila objek wisata ini dapat dikelola dengan baik dan maksimal, tentu air terjun ini kemudian akan menjadi pusat destinasi wisata baru yeng sangat menjanjikan dan menguntungkan yang tidak hanya bagi pemerintah, terlebih lagi bai warga setempat. Namun tentu keasrian dan keindahan air terjun ini mesti dijaga dan dirawat dengan sangat baik agar sampai tidak rusak. Seperti yang di kemukakan oleh bendahara Himpunan Mahasiswa Salareh Aia (HIMSA), Milda mengutarakan,
“Dengan tersibaknya surga baru di kenagarian ini, kita dapat memperkenalkan surga itu ke daerah lain. Sebeelumnya banyak orang tidak mengetahui bahwa kenagarian ini juga punya tempat yang menarik untuk di kunjungi. Dengan adanya sarasah ini, bisa membuka jalan silaturahmi atar sesama dan membuka jalan rezeki bagi masyarakat kita. Namun hal ini juga bisa berdampak negatif. Kedatangan pengunjung tanpa di kelola dengan baik, tempat indah ini bisa jadi tempat sampah. Berawal dari surga dunia, bisa jadi neraka baru bagi warga sekitar.”
Maka terkait hal tersebut, masyarakat ingin pengelolaan saghasah tangkughan yang di anggap surga baru bagi warga Salareh Aia segera mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah. Sebab jika dibiarkan begitu saja tanpa campur tangan pemerintah, tempat ini akan mudah rusak dan kotor hingga hilang keindahan dan keasrian yang menjadi ciri khas utama dari objek wisata ini.
Jangan sampai kemudian air terjun ini menjadi kotor dan tercemar. Sebab tidak hanya air terjun yang akan terkena dampak, juga lingkungan alam sekitar air terjun. Terutama ekosistem ikan yang di sekitaran aliran sungai juga bisa punah. Sebelumnya ikan di sini termasuk perkembangbiakan yang cepat.
Air terjun ini termasuk hulu dari sungai tangkughan, makanya terbilang sangat asri dan jernih hingga berwarna kebiruan airnya. Masih banyak kehidupan hilir dari sungai ini. Mulai dari persawahan, kolam dan tempat pemandian sebagian warga memerlukan air sungai dari air terjun ini. Bila sudah dicemari tentu banyak masyarakat terdampak dari wisata baru ini.