Di tengah pandemi Covid-19 yang tidak berkesudahan, Presiden
Joko Widodo atau yang kerap disapa Jokowi tampak kecewa dengan kinerja
menteri-menteri pilihannya dalam menangani krisis yang diakibatkan oleh pandemi
Covid-19.
Dalam pidatonya terlihat jelas bagaimana ia jengkel dan
mengancam akan membubarkan lembaga atau melakukan resuffle jika tidak juga
menangani pandemi yang sedang melanda seluruh dunia ini.
“Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja resuffle. Saya sudah
kepikiran kemana-mana” ujar Beliau dalam video pembukaan Sidang Kabinet
Paripurna yang diunggah oleh Biro Pers Setpres pada Minggu, (28/06/2020).
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa
saat ini pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi bisa mencapai -7,5%. Hal ini
merupakan kondisi serius yang tidak bisa hanya ditangani secara biasa-biasa
saja. Dimana setiap pejabat harus memiliki rasa untuk segera mengatasi kritis.
“Perasaan ini harus sama. Kita harus ngerti ini. Jangan
biasa-biasa saja, jangan linier, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali
kita” tambahnya.
Seperti yang disampaikannya, beliau melihat masih banyak
jajarannya yang bekerja seperti semuanya masih biasa-biasa saja.
“Saya melihat masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa
saja. Saya jengkelnya disitu. Ini apa engga punya perasaan suasana ini krisis”
pungkasnya.
Beliau meminta agara setiap tindakan, keputusan maupun
kebijakan didasarkan pada situasi krisis. Jangan pernah menganggap hal ini
sebagai hal yang biasa-biasa saja.
“Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja. Menganggap ini
sebuah kenormalan. Apa-apaan ini?” tambahnya dengan tegas.
Jika masih melakukan hal yang sama, Presiden Joko Widodo
dengan tegas mengatakan siap melakukan hal-hal yang bersifat extraordinary jika
hal itu dapat mempercepat penanganan krisis.
“Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul
harus kita lakukan dan saya membuka yang namanya entah langkah politif, entah
langkah-langkah pemerintahan. Saya akan buka, langkah apapun yang extraordinary
akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita di negara ini” jelasnya.