Pengunaan protokol kesehatan memang dapat menekan penyebaran Covid-19 tetapi penemuan Vaksin Corona lebih efektif menghentikan penyebaran Covid-19.
Virus Corona tidak hanya menyebar di beberapa negara saja tetapi hampir diseluruh negara di dunia terkena dampak Virus Corona. Hal ini mendorong berbagai negara untuk menemukan Vaksin dari Virus tersebut.
Baru-baru ini beredar kabar bahwa Perusahaan AS, Moderna menemukan Vaksin Corona. Perusahaan Farmasi Amerika Serikat (AS) Moderna Inc terus melakukan uji coba untuk mendapatkan hasil maksimal dalam upaya menanggani Virus Corona (Covid-19). Menurut perusahaan biotek pada Senin (18/2/2020), Vaksin Covid-19 eksperimentalnya yang pertama kali diuji di AS telah terbukti menghasilkan antibodi perlindung pada sekelompok kecil sukarelawan sehat. Menurut hasil keseluruhan bahwa Vaksin tersebut aman dan menghasilkan antibodi terhadap virus.
Ada delapan orang yang mengambil bagian dalam Uji coba keselamatan 45 subjek yang dimulai pada bulan Maret. Analisis tanggapan terhadap delapan individu menunjukkan bahwa mereka yang menerima dosis 100 mikrogram (mcg) dan orang yang menerima dosis 25 mikrogram (mcg) memiliki tingkat antibodi pelindung untuk melawan virus yang jumlahnya melebihi yang ada dalam darah orang yang pulih dari Covid-19.
Dr. Amesh Adalja ahli penyakit menular di Johns Hopkins Center For Healt Security angkat bicara terkait hal ini. Beliau mengatakan bahwa "ini adalah temuan signifikan tetapi ini adalah uji klinis fase 1 yang hanya melibatkan delapan orang. itu dirancang untuk keselamatan bukan untuk kemanjuran". Pada uji klinis fase 1 telah mendapat lampu hijau untuk memulai pengujian manusia tahap kedua. pekan lalu, regulator AS telah memberi status "jalur cepat" pada vaksin untuk mempercepat tinjauan peraturan.
Dalam Fase 2 uji coba akan dilakukan untuk menguji efektivitas lebih lanjut dan menemukan dosis optimal dimana Moderna mengatakan akan mencoba menguji pengunaan dosis rendah, yaitu 50 mcg. mengurango dosis yang diperlukan untuk menghasilkan jumlah vaksin yang diperlukan dalam setiap suntikan, yang berarti perusahaan pada akhirnya dapat menghasilkan lebih banyak vaksin.
Perusahaan Moderna berencana menjual US$ 1,25 Miliar saham biasa untuk mengumpulkan dana yang akan dipakai untuk pengembangan dan pembuatan Vaksin tersebut. Selain itu pengembangan Vaksin Moderna ini tidak lepas dari campur tangan pemerintah AS. Menurut Moderna, perusahaan telah mendapat suntikan dana pengembangan Vaksin senilai US$ 483 juta dari Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan (BARDA) pada bulan April. BARDA merupakan lembaga yang berada di bawah naungan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS).
"Amerika Serikat akan menjadi penerima manfaat pertama dari pengunaan Vaksin ini. selanjutnya akan direncanakan menyediakan Vaksin untuk berbagai negara diluar Amerika Serikat. Sehingga semakin banyak orang orang yang dapat dilindungi". Kata Kepala Petugas Medis Tal Zaks.
Baca Juga: Update Virus Corona Terbaru, 21 Mei 2020
Berdasarkan data yang dirilis menunjukan bahwa pengembangan Vaksin Moderna merupakan yang paling maju saat ini, namun tidak ada yang dapat memastikan kemajuran Vaksin kedepannya. Oleh Karena itu perlu tetap waspada meski mengaku senang pada hasil saat ini. Vaksin Moderna ini adalah salah satu lebih dari 100 Vaksin yang sedangkan dikembangkan saat ini.
Sumber : CNBC Indonesia