Batang Kuis, Selasa (28-04-2020) viral kedai tuak dipaksa tutup oleh sebuah ormas. Sebuah video viral di media sosial Facebook yang memperlihatkan rekaman seorang wanita dan beberapa orang pria yang sedang cekcok di sebuah kedai tuak.
Dalam video berdurasi sekitar satu menitan tersebut terlihat seorang perempuan bernama Ramliah Manullang (Pemiliki Warung) hendak menangis dan menjerit karena warungnya tiba-tiba diserang dan dipaksa tutup oleh sebuah ormas keagamaan di daerah tersebut.
Dalam video tersebut juga terlihat seorang pria melemparkan sesuatu ke arah pemilik warung dengan makian yang bertubi-tubi dikeluarkan dari mulutnya.
“Hei apa kau? Kalau bisa kau kasih saya makan saya tutup” kata pemilik warung ke arah para pengeksekusi penutupan warungnya.
“Ini bulan puasa!” sahut seorang pria yang tidak terlihat wajahnya dalam rekaman tersebut.
“Kan ditutup Pak. Jadi saya makan dari mana kalau tidak kerja Pak?” tanya Ibu pemilik warung menanggapi sahutan pria tadi.
Seperti yang kita ketahui, semenjak kejadian di atas banyak respon yang bermunculan dari masyarakat Batak, terlebih ormas yang membawa nama Batak. Dimana salah satunya adalah PBB (Pemuda Batak Bersatu) yang tidak berterima atas perlakuan FPI terhadap Ramliah Manullang selaku sosok perempuan Batak yang sangat dihargai dan disayangi dalam adat-istiadat Batak.
PBB yang diwakilkan oleh ketuanya Bapak Tagor Aruan dalam videonya yang diunggah ke Facebook menegaskan akan membawa masalah ini ke jalur hukum dan menindak tegas perlakuan FPI terhadap Ramliah Manullang. Dia menegaskan siap berjuang dan melawan ormas tersebut di jalur hukum.
Menanggapi Ormas-Ormas Batak yang telah memanas. Bermunculan pula video dari Ormas FPI dan FUI, baik dari anggota maupun pengurus yang tidak berterima akan ucapan-ucapan Ormas Batak yang mengatakan bahwa akan menutup atau membubarkan FPI di Sumut karena diketahui juga FPI merupakan organisasi illegal yang tidak memiliki surat ijin dari pemerintah.
FPI dan FUI bersatu.
Mereka membalas dengan gertakan di beberapa video yang muncul di sosial media Facebook. Mereka mengajak semua umat Islam untuk bersatu padu memberantas kaum minoritas yang berani macam-macam dan hendak membubarkan FPI yang katanya selama ini selalu menjadi ormas pertama yang turun ke lapangan jika terjadi musibah/bencana alam di tengah masyarakat Sumut.
“Kalian jual, kami beli. Kami siap berperang membela agama kami!”Ancam seorang pengurus FPI bersama pengurus FUI Batang Kuis Sumut dalam video unggahannya.
Lantas?
Dimana peran hukum sebagai panglima terdepan NKRI?
Dimana peran POLRI dan TNI sebagai penegak hukum?
Sampai kapan kita mengandalkan ormas yang notabenenya dipeluk oleh agama mayoritas untuk menyikapi sebuah masalah?
Sampai kapan kita bersikeras membawa-bawa suku/agama untuk menyelesaikan sebuah masalah?
Salam damai!
Salam toleransi!
NKRI harga mati!