"Mungkinkah Non-Muslim menjadi Presiden Republik Indonesia?" tanya Karishma mewakili BBC NEWS di Kantor Keresidenan RI pada Sabtu (2/5).
Presiden Joko Widodo, orang nomor satu di Indonesia tersebut menjawab, tidak masalah. "Ini demokrasi, kalau rakyat menghendaki, kenapa tidak?" kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan BBC.
Namun beda halnya dengan respon masyarakat Indonesia yang menimbulkan pro dan kontra pada kolom komentar postingan BBC NEWS tersebut.
"Selama di Indonesia masih ada yg mengkafirkan penganut agama lain, dan fanatik yg berlebihan terhadap agama, saya rasa sulit untuk penganut agama non muslim untuk menjadi presiden. Gubernur non muslim saja di demo berjilid jilid, apa lagi menjadi presiden". Komentar Andre Wijaya dan mendapati banyak balasan.
"Ya kalo non muslim mau nyalon ya nyalon aja gak ada yg larang om. Urusan kami mau milih atau gak itu urusan pribadi masing-masing. Dan ingat orang tidak akan demo kalo tidak di usik gitu aja". Balas Andriansyah pada komentar Andre Wijaya.
"Semua wni secara yuridis punyak hak dalam politik. Masalah kafir...gembala yg tersesat dll tak perlu diperbesar karna itu istilah dalam agama masing-masing untuk menyebut lain agama. Cek saja negara mayoritas Hindu siapa presidenya, mayoritas komunis siapa presidenya, mayoritas Kristen siapa presidenya mayoritas Islam siapa presidenya. Yang semua hasil pemilu, supaya tidak di demo jangan urusun dan sentuh aqidah umat lain. Dijamin afdol. Balas pemilik akun Suroto To pula pada komentar Andre Wijaya.
Sementara itu, komentar lain banyak bermunculan dengan bahasan berbeda, seperti komentar Rahfi Biastin Al Muchlis.
"Kita negara demokrasi dan pancasila, sudah barang tentu nantinya presiden Indonesia non muslim juga. Hanya menunggu waktunya tiba dan pada saat itulah indonesia akan menjadi negara demokrasi seutuhnya". Komentar ini mendapat 9 balasan hingga berita ini diposting.