(Gambar: AA.com)
Tidak berperikemanusiaan, India masih menjadi mimpi buruk bagi anak dan bayi yang baru lahir.
Insiden kemanusiaan paling memalukan ini pernah terjadi di India. Dimana dalam kurun waktu 5 hari, sebanyak 64 bayi dan anak-anak di Rumah Sakit Raghav Das meninggal dunia karena pemerintah lupa membayar tagihan oksigen.
Oleh sebab itu, Pemasok menghentikan suplai oksigen karena rumah sakit pemerintah tersebut menunggak pembayaran hingga 1.4 miliyar rupiah. Walau telah berkali-kali ditagih, namun pemerintah tak kunjung bayarkan.
Sementara berdasarkan penemuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa negara dengan mortalitas bayi terendah adalah Jepang. Di negeri Sakura, hanya terdapat satu kematian dari setiap 1.111 kelahiran.
Selain Jepang, negara dengan mortalitas bayi terendah di dunia diduduki oleh Islandia.
Lantas apa kabar angka mortalitas di Indonesia?
Meski terus membaik, angka kematian bayi di Indonesia masih cukup tinggi.
Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2019 lalu adalah 21,12. Angka ini menurun dari catatan pada 2018 ketika angka kematian bayi di Indonesia masih mencapai 21,86 atau pada tahun 2017 yang mencapai hingga 22,62.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi angka kematian bayi di dunia secara umum:
▪Cacat bawaan lahir
▪Bayi lahir prematur dan memiliki berat lahir rendah
▪Komplikasi kehamilan
▪Sindron kematian bayi mendadak (SIDS)
Tercatat selain faktor di atas, kecelakaan seperti kecelakaan kendaraan, tenggelam, keracunan dan lain-lain juga banyak menambah angka kematian bayi di seluruh dunia terlebih negara-negara berkembang seperti Indonesia.